Terkini

Meriahnya Nyongkolan Kediri Lombok Barat, Tradisi Budaya yang Tak Lekang oleh Waktu

×

Meriahnya Nyongkolan Kediri Lombok Barat, Tradisi Budaya yang Tak Lekang oleh Waktu

Sebarkan artikel ini
Gendang Belek Bergema dalam Pengawalan Ketat Polisi

Kediri, Lombok Barat – Semarak tradisi Nyongkolan kembali menggema, dimeriahkan dengan penampilanm gendang belek di Kecamatan Kediri, Lombok Barat, pada Minggu sore, 9 Juni 2024. Ratusan warga tumpah ruah dalam arak-arakan meriah, diiringi dentuman Gendang Belek yang membahana, mengiringi perjalanan dari Kecamatan Kuripan menuju Dusun Terate, Desa Kediri Selatan.

Polisi dari Polsek Kediri, yang dipimpin langsung oleh Kepala SPK II, tak tinggal diam. Mereka hadir sejak pukul 17.00 WITA, memastikan kelancaran dan keamanan acara adat yang sarat makna ini. Jalur sepanjang 500 meter yang menjadi rute arak-arakan, tak luput dari pengawasan ketat aparat.

“Kami berupaya menjaga agar tradisi Nyongkolan ini berjalan lancar dan aman,” ujar AKP Jahyadi Sibawaih, S.H., Kapolsek Kediri. “Kehadiran kami juga untuk memastikan tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.”

Meski arus lalu lintas sempat padat, berkat pengaturan yang sigap dari petugas, semuanya tetap berjalan lancar. Masyarakat pun antusias mengikuti setiap prosesi, mulai dari start di Dusun Bangket Dalem hingga finish di Dusun Terate.

Kemeriahan Nyongkolan kali ini semakin terasa dengan kehadiran Bhabinkamtibmas Kediri Selatan yang turut serta dalam pengamanan. Kolaborasi antara polisi dan masyarakat inilah yang menjadi kunci suksesnya acara ini.

Tepat pukul 18.10 WITA, arak-arakan berakhir dengan tertib dan lancar. Tak ada insiden keamanan yang berarti, berkat kesigapan aparat dan kesadaran masyarakat untuk menjaga ketertiban.

Tradisi Nyongkolan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Lombok, kembali membuktikan daya tariknya. Di tengah modernisasi yang terus berlangsung, acara ini tetap lestari dan menjadi ajang silaturahmi antarwarga.

Kapolsek Kediri berharap, semangat kebersamaan yang terjalin dalam Nyongkolan dapat terus dipertahankan. “Mari kita jaga tradisi ini sebagai warisan budaya yang berharga,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *